Senin - Sabtu / 8AM - 5PM

portofolio two shape
portofolio two shape

Elang Property Indonesia

08 May 2025

Artikel

4 Langkah Menghindari Perilaku Riba: Panduan Praktis Seorang Muslim

Riba adalah salah satu dosa besar dalam Islam yang ancamannya sangat serius. Allah Ta’ala dan Rasul-Nya memberikan peringatan tegas kepada siapa pun yang terlibat dalam riba. Maka dari itu, setiap Muslim wajib mengetahui cara menghindari riba, baik dalam bentuk pinjaman, jual beli, maupun transaksi lainnya.


Berikut empat langkah praktis yang bisa diterapkan untuk menghindari perilaku riba:


1. Berilmu Sebelum Membeli

Salah satu penyebab terjerumusnya seseorang dalam riba adalah karena ketidaktahuan. Banyak orang membeli barang dengan cara cicilan tanpa memahami akad yang digunakan, apakah sesuai syariat atau tidak.


Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:


"Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan faqihkan (pahamkan) dia dalam agama."

(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)


Dengan ilmu, kita dapat membedakan antara akad jual beli yang sah (misalnya murabahah atau ijarah) dan praktik riba yang tersembunyi dalam nama “cicilan ringan” atau “bunga kecil”.


2. Mengetahui Bahaya dan Ancaman Riba

Riba bukan dosa kecil yang bisa diremehkan. Allah ﷻ menyatakan perang terhadap pelaku riba.


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:


"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu benar-benar beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya."

(QS. Al-Baqarah: 278–279)


Mengetahui betapa dahsyatnya ancaman ini akan menumbuhkan rasa takut dan kewaspadaan dalam diri, sehingga tidak tergoda dengan tawaran-tawaran transaksi yang tampak “menguntungkan” tapi sejatinya mengandung riba.


3. Tidak Bermudah-mudahan dalam Berutang

Utang dalam Islam bukan perkara ringan. Banyak orang berutang demi gaya hidup, membeli barang konsumtif yang bukan kebutuhan mendesak.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:


"Jiwa seorang mukmin tergantung dengan utangnya hingga utangnya dilunasi."

(HR. Tirmidzi no. 1078, hasan sahih)


Hindari mentalitas "nanti dibayar belakangan" jika itu mengarah pada utang ribawi atau tidak jelas kemampuannya untuk membayar. Selalu tanya pada diri sendiri: “Apakah ini kebutuhan atau keinginan?” sebelum memutuskan untuk berutang.


4. Miliki Sifat Qana'ah dan Hidup Sederhana

Qana'ah adalah menerima dengan ridha apa yang telah Allah berikan, dan tidak terus menerus merasa kurang.


Rasulullah bersabda:


"Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya merasa cukup dengan apa yang diberikan kepada-Nya."

(HR. Muslim no. 1054)


Dengan qana'ah, seseorang tidak mudah tergoda dengan gaya hidup konsumtif yang akhirnya menjerumuskannya pada riba. Hidup sederhana bukan berarti miskin, tapi tahu prioritas dan menjaga diri dari jebakan dunia.


Menghindari riba bukan hanya soal transaksi, tapi bagian dari menjaga kemurnian tauhid dan ketaatan kepada Allah. Empat langkah di atas—berilmu, memahami bahaya riba, tidak mudah berutang, dan bersifat qana’ah—adalah kunci agar kita tidak tergelincir dalam dosa besar ini.


Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menjaga kita dan keluarga dari fitnah riba dan menggantikan dengan rezeki yang halal dan berkah.

CTA Two Shape 1
CTA Two Shape 2

Ingin Pengajuan Kredit Syariah Tanpa Riba?
Butuh Informasi Lebih lanjut?