Senin - Sabtu / 8AM - 5PM

portofolio two shape
portofolio two shape

Elang Property Indonesia

24 May 2025

Artikel

Dari Hati Yang Keras Sampai Stroke, Ini Bahaya Riba Yang Harus Kamu Ketahui!

Jika kamu sedang mendalami fiqih muamalah atau mulai serius mempertimbangkan untuk mengambil kredit kendaraan atau properti, ada satu hal yang tidak boleh kamu abaikan, Riba.


Riba bukan sekadar istilah dalam buku fikih atau topik ceramah yang sering dilewatkan.

Ia adalah dosa besar yang diancam langsung oleh Allah dan Rasul-Nya.

Namun tak berhenti di situ โ€” riba juga membawa dampak nyata dan mengerikan bagi kehidupan manusia, baik secara spiritual, mental, hingga fisik.

Banyak orang terjerumus dalam jeratan utang berbunga karena kurangnya pemahaman, atau karena tergiur proses cepat tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang. Padahal, efek dari sistem ribawi ini bukan hanya mengeroposkan keberkahan, tapi juga perlahan menggerogoti ketenangan jiwa dan kesehatan tubuh.

Jadi, sebelum mengambil keputusan finansial besar, pastikan kamu memilih jalan yang halal, tenang, dan penuh keberkahan.


Tinggalkan riba, dan pilih akad yang sesuai syariah.

Karena hanya hasil yang dilihat, tapi juga cara mencapainya.


1. Riba Menghilangkan Rasa Kasih Sayang


Riba bukan sekadar soal angka dan persentase bunga yang tertulis di atas kertas. Ia adalah racun halus yang perlahan mengikis kemanusiaan dari hati manusia.

Bayangkan seseorang yang terus-menerus mengambil keuntungan dari orang lain โ€” bukan karena usaha, tapi karena kesulitan orang itu. Lama-kelamaan, nurani menjadi tumpul, empati memudar, dan rasa kasih sayang berubah menjadi angka laba.

Inilah yang dimaksud oleh para ulama ketika mengatakan bahwa riba tidak hanya merusak harta, tetapi juga menghancurkan akhlak.

๐Ÿ“Œ Ia menjadikan manusia tega menagih hutang disertai bunga, bahkan saat si peminjam jatuh sakit.

๐Ÿ“Œ Ia membuat seseorang menutup mata terhadap penderitaan orang lain, asalkan pembayaran lancar.

๐Ÿ“Œ Ia menanamkan egoisme dan kezaliman secara sistemik โ€” membungkusnya dengan nama "legal" atau "profesional."


Islam datang untuk memuliakan manusia.

Islam tidak membiarkan satu pihak tertawa di atas penderitaan pihak lain.

Itulah mengapa Rasulullah ๏ทบ dengan tegas memperingatkan kita:


ูŽู†ู’ ุตูŽุงู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุฃูŽุชู’ุจูŽุนูŽู‡ู ุณูู†ูŽู‘ุง ู…ูู†ู’ ุดูŽูˆูŽู‘ุงู„ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูƒูŽุตููŠูŽุงู…ู ุงู„ุฏูŽู‘ู‡ู’ุฑู

โ€œRasulullah ๏ทบ melaknat pemakan riba, pemberinya, penulisnya, dan dua saksinya.โ€ (HR. Muslim no. 1598)


Islam mengajarkan akhlak dan kepedulian sosial, bukan sistem keuangan yang memperbudak sesama.


2. Riba Memicu Stres, Hipertensi, Bahkan Stroke


Riba bukan hanya menyiksa batin โ€” ia juga perlahan merusak tubuh.

Dosa ini tidak hanya membebani hati dan jiwa, tapi juga bisa menggerogoti kesehatan fisik manusia secara nyata.

Menurut Dr. Abdul Aziz Ismail, seorang dosen kedokteran di Mesir, mereka yang hidup dalam sistem riba โ€” baik pelaku maupun korban โ€” sangat rentan mengalami gangguan kesehatan serius, seperti:

โœ… Stres berat dan kecemasan kronis

โœ… Hipertensi (tekanan darah tinggi)

โœ… Stroke, bahkan pada usia yang relatif muda


Mengapa bisa begitu?


Karena hidup dalam jeratan riba berarti hidup dalam tekanan mental yang terus-menerus.

๐Ÿ“Œ Tagihan yang tak kunjung habis.

๐Ÿ“Œ Bunga yang terus bertambah.

๐Ÿ“Œ Ancaman denda dan penyitaan.

๐Ÿ“Œ Rasa takut yang menghantui setiap waktu.


Ini bukan sekadar beban keuangan. Ini adalah siksaan mental yang terakumulasi menjadi penyakit fisik.

Tubuh manusia tak diciptakan untuk menanggung beban kezaliman yang panjang. Maka tak heran, banyak yang akhirnya tumbangโ€”bukan karena kekurangan uang, tapi karena hilangnya ketenangan jiwa.


Al-Qurโ€™an menggambarkan dengan sangat tegas kondisi orang yang terlibat dalam riba:

ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ููˆู†ูŽ ุงู„ุฑูู‘ุจูŽูˆู’ุง ู„ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู…ููˆู†ูŽ ุฅูู„ูŽู‘ุง ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ูŠูŽุชูŽุฎูŽุจูŽู‘ุทูู‡ู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุทูู†ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุณูู‘
"Orang-orang yang makan riba tidak akan bisa berdiri kecuali seperti orang yang kerasukan setan karena tekanan gila."
(QS. Al-Baqarah: 275)


Orang yang hidup dalam riba berjalan dengan jiwa yang limbung, pikiran yang kacau, dan tubuh yang tertekan.


3. Peminjam Jadi Korban, Sistemnya Dzalim


Riba bukan sekadar transaksi yang โ€œmenguntungkanโ€ satu pihak. Ia adalah sistem keuangan yang zalim โ€” memeras yang lemah demi kenyamanan yang kuat.

Berapa banyak orang yang menjadi korban riba?

๐Ÿ“Œ Rumah disita karena cicilan tak lagi sanggup dibayar

๐Ÿ“Œ Aset habis dijual demi menutupi bunga yang terus bertambah

๐Ÿ“Œ Nama baik hancur, dicemarkan karena gagal bayar

๐Ÿ“Œ Kehidupan dihantui tekanan, dikejar-kejar penagih utang dan rasa malu yang mendalam


Semua ini bermula dari satu kesalahan: memasuki sistem riba.

Yang awalnya tampak ringan, lambat laun berubah menjadi belenggu yang menghancurkan hidup.


Imam Al-Qurthubi dalam Al-Jamiโ€™ li Ahkam al-Qurโ€™an berkata:

โ€œLaknat pada pelaku riba adalah bukti betapa besar dosanya dan jauhnya dari rahmat Allah.โ€


Bayangkan, bukan hanya pemakan riba โ€” tapi juga pemberi, penulis, dan saksinya โ€” semua dilaknat!

Itulah bukti betapa beracunnya sistem ini dari segi moral, sosial, hingga spiritual.


Dalam Islam, segala bentuk transaksi harus dilandasi keadilan โ€” bukan eksploitasi dan tekanan.

Riba menghilangkan nilai tersebut, lalu menggantinya dengan penindasan berkedok keuntungan.


4. Era Digital, Riba Semakin Brutal


Di zaman serba digital, riba tidak hilang โ€” justru bertransformasi jadi lebih kejam.

Dulu ia membelit lewat bank atau lembaga konvensional. Kini, ia hadir dalam genggaman โ€” lewat aplikasi pinjaman online (pinjol).


Riba digital ini tampak mudah dan instan, tapi realitanya:

๐Ÿ”ด Bunga mencekik, bahkan bisa lebih dari 100%

๐Ÿ”ด Penagihan tidak manusiawi โ€” disertai ancaman dan teror

๐Ÿ”ด Sebar aib nasabah ke kontak pribadi, keluarga, bahkan rekan kerja

๐Ÿ”ด Mempermalukan secara publik โ€” hingga korban merasa terhina dan kehilangan harga diri


Inilah wajah riba masa kini: dzalim, memeras, dan mempermalukan.

Bukan hanya menindas secara ekonomi, tapi juga melukai mental dan sosial korbannya.


.

๐Ÿ” Sumber:

  1. Tarmizi, E. (2017). Harta Haram Muamalat Kontemporer. Berkat Mulia Insani, Bogor.
  2. Safdah TV. โ€œDampak Riba Terhadap Pribadi โ€“ Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA.โ€ YouTube, 2022. https://www.youtube.com/watch?v=6LtbGjQPASO


.

.

โœ… Solusi : Kredit Syariah Tanpa Riba

Setelah menyadari betapa gelapnya jerat ribaโ€”dari hilangnya kasih sayang, rusaknya kesehatan, hingga penindasan sistemikโ€”kita perlu alternatif yang benar-benar halal, adil, dan menentramkan hati.


Apa yang Membuat Kredit Syariah Bersama Elang Property Indonesia Berbeda?

โœ… Murni Akad Jual Beli

โœ… Tanpa Pasal Denda

โœ… Tanpa Biaya Asuransi

โœ… Jelas Serah Terima Barang


Riba bukan hanya persoalan keuanganโ€”ia menyentuh akhlak, kesehatan, dan keberkahan hidup. Terus bertahan dalam sistem yang dzalim hanya akan menambah luka, bukan solusi.

Kini, saatnya memilih jalan yang bersih, halal, dan penuh keberkahan.


Dengan Kredit Syariah Tanpa Riba dari Elang Property, kamu tidak hanya memiliki rumah atau kendaraan, tapi juga ketenangan hati dan ridha Allah.




CTA Two Shape 1
CTA Two Shape 2

Ingin Pengajuan Kredit Syariah Tanpa Riba?
Butuh Informasi Lebih lanjut?